Satu Tahun Pemerintahan AKUR, Ubah Zona Nyaman Birokrasi

Bosscha.id– Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna melontarkan komentar terkait satu tahun peridoe memimpin di Kabupaten Bandung Barat bersama Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan yang tepatnya jatuh pada 20 September 2019 hari ini. Umbara mengaku pihaknya sibuk berbenah di Pemerintahan, diantaranya dalam hal birokrasi.
Menurut Umbara, dengan begitu diharapkan segenap jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Bandung Barat dapat melakukan trasformasi, dari zona nyaman (comfort zone) ke zona kompetitif (competitive zone), sehingga para ASN akan menjadi pemeran utama dalam mewujudkan visi besar AKUR (Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religi) dengan jargon ‘Bandung Barat Lumpat’.
“Satu tahun kepemimpinan AKUR harus dijadikan intropeksi serta evaluasi kinerja oleh masing-masing SKPD. Satu tahun bukan waktu yang sebentar, harusnya jadi bahan intropeksi diri. Ini juga yang menjadi alasan saya melakukan rotasi besar-besaran,” tegasnya di Ngamprah, Kamis (19/9/2019).
Umbara mengakui memang ada efisiensi anggaran yang dilakukan saat ini di masing-masing SKPD. Namun kata dia, jangan dijadikan alasan untuk tidak bisa mengimplementasikan visi AKUR.
“Tidak berpengaruh efisiensi anggaran terhadap kinerja, itu alasan saja (SKPD). Efisiensi dilakukan terhadap program yang tidak fisibel. Jadi jangan dijadikan alasan SKPD tidak bisa ‘lumpat’,” katanya.

Dengan demikian, orang nomor satu di Bandung Barat ini mengaku belum puas dengan hasil kinerja para kepala dinas di masing-masing SKPD. Hal itu dikarenakan belum bisa menjabarkan visi AKUR. Bahkan, sampai saat ini beberapa SKPD dinilai kurang pro aktif dalam menyampaikan hasil kinerja satu tahun kepemimpinan AKUR yang jatuh pada 20 September 2019.
“Laporan kinerja untuk satu tahun AKUR saja baru 30 persen yang masuk ke saya. Hanya beberapa SKPD yang pro aktif. Gak tahu, apakah pak sekda sudah mengingatkan ke SKPD atau belum. Harusnya laporan kinerja sudah masuk semuanya ke saya, soal apa saja yang sudah dikerjakan, belum dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan. Kalau sekarang (laporan) sudah terlambat, kan besok satu tahun AKUR (hari ini),” terangnya.
Meski demikian, kata Umbara, ada juga beberapa SKPD yang sudah terlihat kinerjanya selama satu tahun terakhir ini. Seperti, Dinas PUPR sudah melakukan pembangunan fisik, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat serta layanan perizinan oleh Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“Beberapa SKPD sudah bagus seperti pembangunan fisik sudah terlihat oleh PUPR, pelayanan ke masyarakat juga terlihat oleh Disdukcapil termasuk layanan perizinan. Bahkan, untuk pengembangan pariwisata sudah berjalan, itu pun saya turun langsung. Sektor pariwisata dan infrastruktur jalan jadi prioritas program AKUR,” ungkapnya.

Umbara menambahkan, selama satu di pemerintahan, pihaknya juga fokus dalam bidang perbaikan jalan. Bahkan di bidang jalan, tak tanggung-tanggung Pemkab Bandung Barat mengalokasikan anggaran untuk jalan sebesar Rp160 miliar.
“Ini janji politik saya pada saat kampanye lalu yang akan memprioritaskan dan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di wilayah selatan. Dan sekarang di pemerintahan sedang saya lakukan,” katanya.
Selain itu, menurut Umbara, saat ini pihaknya akan fokus untuk terus menggenjot pendapatan daerah sehingga segala program prioritas bisa dilaksanakan di tahun depan.
“Pembangunan fisik dan program pelayanan kepada masyarakat akan lebih terlihat di tahun depan. Termasuk tahun depan akan dilakukan efisiensi anggaran lagi,” pungkasnya. Advertorial.
Rekomendasi

